Uang Jaminan Rp 650 Juta Bripka Andry Darma Irawan, Komandan Jangan Mutasikan Saya

Polri bawa  terikat masalah yang menyertakan badan Batalyon A Pelopor Brimob Polda Riau, Bripka Andry kebajikan Irawan. Ia membenarkan sudah membagikan duit jaminan sebesar Rp 650 juta terhadap komandannya, Kompol Petrus Hottiner Simamora.

Andry menyampaikan duit jaminan itu akibat ia kecewa diperubahan oleh superiornya ke Pekanbaru, 200 kilometer dari Rohil, tempat ia bekerja sebelumnya.

Karopenmas satuan Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, menyatakan tidak terdapat ketentuan yang memforsir badan memberikan jaminan terhadap atasan.

“Tidak terdapat di kepolisian yang mengolah mengenai jaminan, jadi apabila pertanyaannya dapat alias tidak, ya telah tentu tidak dapat, ya,” tutur Ramadhan terhadap penulis berita dikutip dari beranda kumparan, Rabu (7/6).

Ramadhan menyungguhkan membuktikan, apabila teruji terdapat badan yang memberikan alias menerima duit jaminan, hingga bakal langsung ditindak.

“Tidak terdapat ketentuan yang mengolah itu, jadi tidak dapat. Jadi, apabila terdapat yang semacam itu, tetap bakal ditindak dengan cara hukum,” tandas Ramadhan dikutip dari beranda kumparan.

“” Bripka Andry.

Bripka Andry kebajikan Irawan selaku viral di sarana sosial sehabis unggah obrolan WhatsApp dengan komandannya. Andry membenarkan sudah melunasi sampai Rp 650 juta terhadap atasannya ketika bekerja di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau di Simpang Menggala, Kabupaten Rokan mulut sungai (Rohil).

tentang ini diungkapkannya sehabis permemohonannya guna menghentikan perubahan tidak didapat. Andry sebelumnya diperubahan ke Batalyon Pelopor A di Pekanbaru.

“aku Bripka Andry kebajikan Irawan, sebelumnya bekerja di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berposisi di Simpang Menggala, Kabupaten Rokan mulut sungai, diperubahan tidak dengan sembah sujud dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor di Pekanbaru,” perkataan Andry dalam semacam unggahan di akun Instagramnya.

teks perintah mutasi itu dikeluarkan pterdapat 2 Maret terus, dan sehabis itu ia wajib berasosiasi dengan pos barunya pterdapat 8 Maret. Andry seterusnya menemui Dansat Brimob Polda Riau, Kombes Pol Ronny Lumban Gaol, guna memohonnya memperhitungkan mutasinya. alasannya, ia lagi mengasuh mama kandungnya yang lagi sakit komplikasi.

“Kombes Pol RLG sebagai Dansat Brimob dalam pertemuan itu menyatakan: kalian tidak menjalankan kekeliruan, kalian begitu lama di sana, begitu tenteram dan tidak terdapat peran serta guna kesatuan,” tutur Andry dalam caption di akun Instagramnya.

sehabis mengindahkan pernyataan itu, Andry menyampaikan apa saja yang telah ia lakukan guna kesatuannya. Salah satunya merupakan mencari biaya dari luar kantor yang ditransfer ke rekening individu PHS.

“aku memohon lampu hijau terhadap komandan, melaksanakan seluruh perintah Danyon, mulai dari mengajukan tawaran pembangunan polindes ke Pemda Rohil dan apotik dibentuk di kantor batalyon. tidak hanya itu, Danyon memohon aku mencari duit di luar dan aku telah menyetor Rp650 juta, ada dalil transfernya,” tutur Andry di akun Instagramnya.

Penugasan mencari duit itu aktif antara Oktober 2021 sampai Februari 2023. duit yang didapat dari “sejawat di dataran” berjumlah Rp 650 juta dan disetorkan ke rekening individu PHS.

“duit ini spesial guna rekening individu Danyon. terdapat biaya lain guna tujuan yang sira minta, dan ada sepenggal yang aku berikan dengan cara kontan terhadap Kompol PHS, yang dibuktikan dengan chat WhatsApp. saat sebelum aku dimutasi, Kompol PHS memohon aku mencarikan duit 53 juta guna membeli tanah,” jugagkasnya.

akan tetapi, bagi Andry, Dansat Brimob Polda Riau, Kombes Pol Ronny Lumban Gaol, menyungguhkan membuktikan kalau dirinya belum menerima duit itu. Ia pun meminta Andry melaksanakan mutasi yang diputuskan.

“aku belum  uangnya. kini berbalik dan lakukan mutasi ke Pekanbaru,” tulis Andry dalam sahutan Kombes Ronny.